Ngawi, 16 Juli 2025 — SMP Negeri 1 Geneng meluncurkan sebuah inovasi pendidikan berbasis lingkungan yang dinamakan KEBULI Lir Ilir (Kebun Edukasi Budidaya Belimbing Lir Ilir). Program ini menjadi terobosan dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan memanfaatkan potensi lokal, khususnya dalam bidang pertanian.
Inovasi ini dilatarbelakangi oleh potensi daerah Ngawi sebagai lumbung pangan nasional serta semangat untuk menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan lahan sekolah dan sisa iuran kegiatan P5, sebanyak 125 tanaman belimbing berhasil ditanam dan dirawat oleh siswa, guru, serta komunitas sekolah.
Kepala SMPN 1 Geneng, dalam keterangannya menyebutkan bahwa KEBULI Lir Ilir tidak hanya memberikan pembelajaran teori, tetapi juga praktik nyata dalam bidang pertanian dan kewirausahaan. Para siswa dilibatkan dalam proses penanaman, pemupukan, penyiraman, hingga pengolahan hasil panen menjadi berbagai produk olahan.
“Ini adalah bentuk nyata pembelajaran berbasis projek. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tapi juga langsung ke lapangan, belajar tentang kerja keras, kolaborasi, dan nilai ekonomi,” ujarnya.
Hasil dari kebun edukasi ini cukup menggembirakan. Berdasarkan data terbaru, produksi dan penjualan hasil kebun telah mencapai:
- 40 kg buah belimbing segar
- 25 botol selai belimbing
- 150 cup jus belimbing
- (Penjualan rujak belimbing masih dalam proses rekapitulasi)
Produk-produk tersebut dibuat oleh siswa dalam sesi pelatihan kewirausahaan, dan dijual dalam berbagai kegiatan sekolah maupun kepada masyarakat sekitar.
Program ini juga menjadi wahana pembentukan karakter dan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Selain itu, KEBULI Lir Ilir turut melibatkan berbagai pihak seperti wali murid, komite sekolah, dan Dinas terkait sebagai bentuk kolaborasi pentahelix dalam dunia pendidikan. Dengan keberhasilan ini, SMPN 1 Geneng berharap program KEBULI Lir Ilir dapat terus dikembangkan dan menjadi model pembelajaran kontekstual berbasis potensi lokal yang bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya.